LINTASIANA

↑ ,

Pelatihan Itu Penting Untuk Meningkatkan Keterampilan


Pelatihan itu apa sih kok sering dilakukan perusahaan-perusahaan maju? Apa sih manfaat latihan tersebut?

Mungkin pertanyaan itu akan muncul bagi karyawan apalagi karyawan senior karena materinya juga sama. Ternyata pelatihan itu penting terutama bagi karyawan baru yang berguna untuk menyamakan persepsi dan standar bagi perusahaan. Jadi output yang dihasilkan karyawan yang dilatih diharapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan tersebut. Tetapi bagi karyawan lama pelatihan juga penting untuk meningkatkan kualitas produksi atau jasa juga sekaligus sebaga pemyegaran. Ini diibaratkan pelatihan bukan dimaksudkan mengajari atlit badminton bermain badminton melainkan hanya mengajari cara memegang reket dengan teknik yang benar.

Makanya sekarang pelatihan banyak di galakan bahkan standar ISO mengisyaratkan setiap karyawan harus mendapatkan pelatihan beberap hari dalam seyahun. Jadi jika anda memiliki karyawan latihlah agar keterampilannya bertambah, jika karyawan anda terampil maka perusahaan anda akan untung.

Pasar Mulai Bergairah Jelang Ramadhan


Denyut nadi perekonomian seakan mulai bergetar jelang bulan Ramadhan. Walaupun Pemilu Legislatif masih sibuk gonjang-ganjing tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap denyut nadi perekonomian. Hal ini baik biarlah orang yang paham dan gila politik saja yang ribut sementara kita cukuplah bekerja dan berusaha menggerakan ekonomi ini demi sesuap nasi dan sebongkah berlian. Toh jika terpilih juga tak menjamin legislatif tersebut amanah karena sudah terlalu banyak membuang modal.

Lebih baik kita lancarkan distribusi penjualan di pasar. Jika distribusi barang lancar ekonomi menggeliat maka lapangan pekerjaan akan terbuka lebar. Apalagi menjelang bulan Ramadhan.

Yang perlu kita harapkan dari pemerintah baru ini adalah lebih peduli pada infrastuktur di negeri ini. Mengapa tidak di bangun jalan-jalan yang panjang dan lebar di seluruh negeri ini? Mengapa pemerintah tidak segera membangun jalan tol trans Sumatera, Kalimantan , Sulawesi dan Papua agar ekonomi diwilayah tersebut berkontraksi.

Mengapa pemerintah tidak membangun pelabuhan-pelabuhan besar seperti negeri jiran Malaysia? Negeri kita kan negeri maritim mengapa pelabuhannya masih kecil-kecil? Bukankan arus barang lebih dari 80 % melalui jalur laut? Jika pelabuhannya kecil apa bisa memfasilitasinya.

Mengapa pemerintah tidak membangun bandara besar-besar di negeri ini agar arus mobilitas manusia cepat? Bukankah potensi penumpangnya sangat besar? Kita berharap pemerintah terpilih lebih pintar dan bijak melihat pembangunan infrastruktur kita kedepan. Semoga.

Ketika Perasaan Gundah Melanda


Yang namanya perasaan memang selalu berubah. Kadang senang jika mendapatkan yang diinginkan , sedih jika mendapatkan apa yang tidak diinginkan, gundah jika menunggu sesuatu yang belum pasti. Gundah ini biasa timbul karena ada perasaan takut kehilangan sesuatu, perasaan ini merasuki hati sehingga membesar dan berubah menjadi sebuah rasa kecemasan.


Gundah dapat diminimalisir apabila kita menyerahkan segala keputusan akan sebuah hanya kepada Allah Swt. Karena kita manusia hanya bisa berusaha. Karena ilmu manusia sangat terbatas. Karena manusia penuh alpa dan silap. Yang sempurna itu hanya Allah Swt , yang sempurna dalam ilmu dan kehendakNya.


Lihatlah keadaan kini lepas pemilu Legislatif begitu banyak yang caleg berhati gundah, bahkan menjelang depresi. Mengapa ini terjadi? Ya jawabnya karena mereka maju menjadi caleg karena dipaksakan. Memaksakan diri harus menang padahal kemampuannya duitnya belum sanggup , karena godaan berhasil sanggup berhutang kesana kemari sehingga setelah selesai pileg dan mendapatkan kekalahan menjadi stres karena hutang menumpuk dimana-mana. Malu dengan lingkungan sekitar.


Menjadi caleg itu seharusnya bukan dibangun secara instan. Ia di bangun lewat pengenalan pada lingkungan , lewat fase dan tahap yang panjang sehingga orang mengenal kita. Bukan dibangun dalam semalam dengan sim sala bim.


Jika kita melaksanakan segala hal dengan kesungguhan, bertahap dan menyerahkan hasilnya pada Allah Swt Insya' Allah kita terhindar dari perasaan gundah dalam hidup kita. Semua akan berjalan normal dan alami.

PDIP Memenangi Pileg 2014 Versi Hitung Cepat

Pendukung partai PDIP kelihatannya bisa tersenyum puas karena partainya menang di Pileg versi hitung cepat (Quick count) dengan perolehan 19 persen, Golkar 14 persen, Gerindra 11 persen dan Demokrat 9 persen.

Abu Rizal Bakrie telah mengucapkan selamat bagi PDIP atas kemenangannya tersebut. Pencalonan Jokowi menjadi Capres mendongkrak perolehan suara PDIP. Walaupun begitu penetapan pemenang pemilu melalui hitungan manual KPu yang benerapa hari lagi akan diputuskan. Walaupun begitu kita tetap mengucapkan selamat pada PDIP.

Proses Penghitungan Suara Pemilu di TPS


Setelah proses pencoblosan ditutup pukul 13.00 wib maka proses selanjutnya adalah penghitungan suara di masing-masing TPS. Proses penghitungan suara ini relatif ribet karena menghitung selain menghitung partai juga menghitung caleng yang jumlahnya rata-rata 10 caleg tiap partai. Bisa dibayangkan jika caleg DPR RI ada 12 partai dikalikan 10 caleg maka ada sekitar 120 caleg begitu juga caleg DPRD tingkat 1 dan tingkat 2 sedangkan caleg DPD ada 20 an orang.

Jadi jangan heran jika penghitungan dan perekapan suara TPS berakhir sampai malam hari. Partisipasi pemilu di TPS 36 kelurahan Titipapan Medan Deli meningkat di bandingkan Pileg tahun 2009.



Ayo Nyoblos di Pemilu 2014


Tanggal 9 April 2014 hari rabu ini kita kembali melaksanakan pemilihan anggota Legislatif DPR tingkat 1, 2 dan pusat serta DPD tahun 2014. Pemilu kali ini terlihat lebih ramai karena mungkin antusias warga lebih tinggi. Mungkin karena kesadaran tinggi atau karena banyak serangan fajar atau karena iming-iming tim sukses yang menjanjikan.

Apapun yang caleg yang anda pilih , pilihlah dengan seksama, dengan hati nurani bukan karena iming-iming atau karena serangan fajar. Karena pilihan kita menentukan kelangsungan pemerintahan 5 tahun mendatang. Jangan karena imbalan sekian puluhan ribu kita menyesal .


Walaupun masih diliputi berbagai masalah mulai dari DPT, money politik hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita semua terutama pemerintah dan KPU. Bagi Caleg terpilih juga hendaknya menggunakan hati nurani dan berpihak pada kepentingan rakyat demi kemajuan negara. Sudah lama negeri ini terpuruk saatnya kita bangkit demi kemajuan negeri.


Sudah tidak zamannya kita membodohi rakyat, karena rakyat bodoh kita juga akan bodoh dan susah. Negeri ini akan maju jika mulai rakyatnya maju sejahtera, jika hanya sebagian saja yang sejahtera kita tidak akan sejahtera. Mari sukseskan Pemilu Legislatif ini untuk kebesaran bangsa negara.

Apa Yang Terjadi Pasca Kampanye?


Kampanye yang telah hiruk pikuk dilakukan parpol dan caleg hampir usai. Dengan berbagai cara dan gaya mencoba menarik simpati hati pemilih. Ada yang bagi-bagi kaos, sembako bahkan duit untuk membeli suara rakyat. Janji-janji kampanye pun dilontarkan dengan berbagai cara agar mampu menggoda pemilih. Ada yang janji ini, janji itu yang bak malaikat memperhatikan rakyat , tetapi lihatlah caleg yang lalu setelah duduk bagai iblis menguras uang rakyat. Karena mungkin memaksakan diri duduk di kursi Legislatif sehingga dengan "iklash" menguras aset pribadi, alih-alih mengurusi rakyatnya lupa karena keburu sibuk mengembalikan aset yang telah dileluarkan.


Jadi impian kita pemilu legislatif menghasilkan caleg yang berkualitas jadi sirna. Pemilu dijadikan arena dagang sapi sehingga terlalu banyak biaya kampanye yang dikeluarkan. Apakah ini salah? Tentu salah karena tewerlalu memaksa diri sehingga akhirnya jor-joran dalam menggapai tujuan.


Maka jangan heran bila anggota DPR hoby korupsi karena mengembalikan modal.

Tapi Janji Tinggal Janji


Akankah lagu tapi janji tinggal janji akan terulang kembali di pemilu 2014? Andalah yang jadi saksinya, kitalah yang membuktikan. Tetapi mayoritas lupa janjinya.

Kita ingat pemilu 2009 salah satu partai di negeri ini dengan lantang mengkampanyekan memerangi korupsi di televisi. Tetapi ironinya bintang iklan korupsi partai tersebut semua kini mendekam dipenjara karena telah terbukti bersalah telah korupsi oleh KPK. Bagaimana kita mengharapkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa kalau yang menjalankannya saja para koruptor yang licik dan kotor. Menggrogoti uang negara seperti tikus memakan padi dilumbung. Janji pendidikan gratis jika menang. Lha kalau memang bisa buat apa jadi bahan kampanye, jadi lebay materi kampanyenya. Kampanye memang di jadikan ajang menunjukan kesuksesan caleg atau partai. Semua yang baik-baik di ungkapkan , diangkat-angkat , tetapi korupsi yang dilakukan makin menggila, kecurangan disana sini tenggelam bersama kebusukan partai tidak pernah diungkapkan.






Kampanye Caleg Go Green


Demi menegakkan demokrasi para caleg sibuk kampanye kesana kemari dan dimana saja. Dari mulai memasang spanduk, baliho poster, memberikan kalender . Ada yang memasang poster di tanah kosong, memasang bendera partai di penggir jalan bahkan memasang poster dipohon pinggir jalan.


Demokrasi itu memang penting. Kampanye caleg sebagai sarana menjalankan demokrasi. Walaupun begitu kelestarian lingkungan harus terjaga. Saat kampanye hendaknya tidak merusak pohon. Mengadakan gotong royong, kunjungan ke panti asuhan dan olah raga bersama akan lebih bermanfaat. Tidak membuang sampah sembarangan sehingga merusak lingkungan dan pemandangan. Memaku poster di pohon ada prilaku merusak lingkungan karena dapat membunuh pohon tersebut.


Alangkah indahnya pemilu 2014 bila berlangsung damai, aman dan tidak merusak lingkungan. Karena menjaga kelestarian lingkungan juga perlu untuk melanjutkan kelangsungan hidup kita. Hidup anak cucu kita.

Andaikan Dana Kampanye untuk Membantu Rakyat Miskin


Hiruk pikuk kampanye Parpol mulai terdengar. Baliho caleg sudah berdiri dimana-mana. Mendadak para caleg menjadi dermawan menyumbang sana sini demi mendapat simpati pemilih agar sukses menjadi legislatif tentunya. Sebenarnya berapa banyak dana kampanye caleg yang digelontorkan tiap caleg? Dalam sebuah wawancara di sebuah tv terungkap bahwa si caleg ada yang (rela) mengeluarkan milyaran rupiah untuk dana kampanye.


Penulis mencoba menghitung dana kampanye secara kasar saja begini. Jika setiap partai yang berjumlah 12 partai mempunyai 10 calon saja di tiap kabupaten berarti ada 120 calon, jika dana kampanyenya perorang seratus juta maka ada 12 milyar dana kampanye di hamburkan di 1 kabupaten per daerah pemilihan. Jika tiap kabupaten ada 4 dapil maka ada 48 milyar dana tersebur. Belum lagi caleg propinsi dan nasional pasti lebih besar dananya karena lebih luas cakupan pemilunya.


Andai saja dana tersebut digunakan untuk kegiatan riil maka hasilnya pun akan lebih nyata. Tidak hanya dikoyak, diinjak dan dibuang seperti baliho tersebut. Semoga para caleg lebih bijak menggunakan daa kampanyrnya agar tak sia-sia.