LINTASIANA

↑ ,

Mencari Figur Presiden Yang Tepat

Menjelang hari H pemilihan Presiden kampanye pun semakin gencar dilakukan kedua kubu Capres dan Cawapres yang bersaing di pilpres 2014 ini. Ada kubu Prabowo Subianto yang mantan Danjen Kopassus yang juga sebagai pengusaha berpasangan dengan Hatta Rajasa yang mantan Menko Perekonomian ini didukung oleh partai Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKS, PBB melawan Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan Gubernur Jakarta sebagai kader PDI-P berpasangan dengan M. Jusuf Kalla yang merupakan politisi Golkar. Pasangan ini diusung PDI-P, PKB, Hanura, Nasdem.

Sosok Jokowi dianggap fenomenal karena dengan kesederhanaannya. Dianggap "sukses" memimpin Solo dan Jakarta. Berbeda dengan Prabowo yang mantan militer ini terkenal tegas dan punya misi lebih memperhatikan petani , nelayan dan rakyat kecil guna mengangkat martabat mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tetapi mampukan kedua calon Capres ini memenuhi janjinya jika telah menduduki kekuasaan nanti? Maju menjadi Capres saja suara mereka harus patungan. Belum lagi telah terjadi deal untuk pembagian kursi jatah menteri sebagai imbalan berkoalisi. Apakah para koalisi akan selalu setia dengan Capres usungannya kelak. Lihatlah partai Demokrat yang begitu gagah berani mengkampanyekan pemberantasan korupsi, apa yang terjadi?

Lihatlah ketika Megawati menjadi presiden apa yang terjadi. Tatkala sebuah partai berkuasa di negeri ini cenderung digunakan untuk hal-hal yang kurang tepat. Ada yang bergabung ke suatu partai hanya untuk mengamankan aset dan perusahaannya. Ada yang bergabung ke suatu partai ingin mendapatkan kekayaan dan proyek. Jangan heran jika suatu partai berkuasa maka perangkat partai tersebut mulai ormas, Banser atau apa saja mulai menunjukan kiprahnya. Biasanya ormas, okp atau banser ini akan mulai mengambil job-job semisal jasa pengamanan dan sejenisnya yang kadang kala dalam prakteknya meresahkan masyarakat.

Jadi jika kedua kubu Capres ini jika belum mampu membenahi intern partainya dan menyatukan langkah maka jangan harap akan tercipta negeri ini lebih baik. Negeri ini kini mulai dikuasai preman dan lemahnya disiplin, jika pemimpin esok tak mampu jadi panutan dan mendisiplinkan bangsa maka bangsa ini tetap dalam keadaan yang begini-begini saja.

Bangsa ini memerlukan pemimpin yang punya misi besar, kuat dalam pendirian , jujur dalam tindakan, peduli kepada rakyat kecil dan usaha kecil karena jika usaha kecil, petani, nelayan maju negeri ini akan maju. Negara ini membutuhkan pemimpin suksesor bukan koruptor.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar