LINTASIANA

↑ ,

Perubahan = Tidak Nyaman


Hidup di era milenium ini memang penuh dinamika. Penuh kecepatan bertindak dan cepat berubah. Tahukah anda bahwa sesuatu pasti terjadi ada 2 yaitu mati dan perubahan. Manusia hidup pasti mati dan dunia berputar menimbulkan perubahan. Perubahan yang terjadi diharapkan menjadikan keadaan lebih baik. Walaupun tidak semua perubahan menjadikan keadaan lebih baik contohnya keadaan suatu daerah akibat banjir atau bencana alam.

Kali ini kita akan bahas perubahan dalam konteks membangun. Di era pembangunan yang lagi gencar-gencarnya dilakukan di negeri ini tentulah akan menimbulkan banyak perubahan. Jalan-jalan yang semula kecil diperlebar karena makin banyaknya kendaraan di jalan seiring dengan meningkatnya penjualan mobil baru karena meningkatnya daya beli masyarakat. Bahkan di kantorpun tak luput dari perubahan lihatlah disiplin kerja kehadiran yang awalnya sistem absen tertulis menjadi sistem absen sidik jari . Parkiran kantorpun yang awalnya kacau dirubah menjadi rapi dan tersusun tujuannya agar terlihat rapi, menampung lebih banyak kendaraan akan tetapi bagi pengguna kendaraan jadi tidak nyaman karena harus mengikuti aturan dan tak bisa seenaknya sendiri.

Lihatlah perubahan itu akan berakibat positif bagi lingkungan tempat perubahan terjadi. Semisal jika kita perokok biasanya dengan bebas dan leluasa bisa merokok tetapi demi kesehatan bersama dilarang merokok di tempat umum , lihatlah akibatnya baik bagi kesehatan bersama akan tetapi tak mengenakan / tak nyaman bagi perokok itu sendiri.

Atau lihatlah yang sering menjadi dilema bagi pemerintah adalah menggusur pedagang kaki lima di trotoar jalan. Secara naluri manusiawi kita tak tega melihatnya karena mengusik priuk orang mencari nafkah. Tetapi secara hukum pedagang kaki lima tersebut salah karena berjualan di jalanan umum yang menyebabkan kemacetan di jalan raya, coba berapa banyak orang terhambat jalannya akibat ulah pedagang tersebut dan berapa banyak bahan bakar minyak yang habis sia-sia karena kemacetan ini. Jangankan pedagangnya, kita sebagai pembeli juga salah mungkin juga berdosa di mata Tuhan.

Jadi dalam pembangunan akan banyak terjadi perubahan yang biasanya diawal akan menyebabkan ketidak nyaman. Tetapi itu harus kita hadapi dan kita terima agar hidup kta berubah lebih baik. Perubahan akan menyebabkan ketidak nyamanan bagi kita. Dengan perubahan dunia akan lebih baik. Siapkah kita mengikuti perubahan?





0 komentar:

Posting Komentar