Kisah Sang Dewan
Aneh bin ajaib mungkin kata ini
pantas terlontar dinegeri yang menganut demokrasi yang terbaik didunia ini
yaitu demokrasi Pancasila ini masih ada saja terjadi hal-hal yang menggelikan
sekaligus memperihatinkan.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang notabene merupakan
perpanjangan tangan kekuasaan rakyat malah berbuat menyakiti dan mengkhianati
rakyat. Kelakuan tidak terpuji dari wakil rakyat terhormat ini banyak berbuat
buruk dan nista.
Lihatlah kelakuan anggota DPR yang tanpa rasa
berdosa mangkir dari siding DPR, sedangkan yang datang siding saja masih ada
yang hanya ngobrol dan tidur belaka bagaimana kita mendapatkan undang-undang
yang berkualitas? Sedangkan yang membahas saja tidak karuan. Lama kelamaan bisa
saja terjadi anggota DPR hanya menanda tangani saja usulan Undang-Undang tanpa
membahas jika hal ini dibiarkan.
Belum lagi anggota DPR yang
ramai-ramai korupsi. Ada
yang menjadi calo proyek, ada yang menerima cek perjalanan, ada yang korupsi
pengadaan barang sampai pada berbuat mesum sesame anggota Dewan, miris rasanya
Dewan yang dibiayai dengan uang
triliunan rupiah ini dari mulai rumah dinas, mobil dinas, fasilitas-fasilitas lain hanya anggota Dewan
yang tahu. Mengapa mereka tidak terketuk melihat bangsa ini yang carut marut,
kemiskinan mendera jelata, pengangguran makin meningkat sedangkan daya saing
produk kita kalah jauh dari Negara tetangga.
Setelah duduk dikursi empuk Dewan
seakan lupa pada janjinya ketika merayu rakyat untuk memilihnya. Hanya uang dan
kekuasaan yang dipikirkannya. Sesunguhnya berjuta harap akan tindakan yang dapa
merubah nasib rakyat, tetapi apalaha lacur, janji tinggal janji meluncur deras,
Lidah berbicara lantang penuh kebohongan. Hanya tindakan dan kelakuan yang
menuai bala yang tak jujur yang tersaji menjadi hidangan rakyat yang diwakili.
Entah kelakuan para pejabat yang
keburu lacur ataukah nasib rakyat yang tak mujur membuat asa rakyat jelata
menjadi hancur. Mungkinkah asa telah lama dikubur oleh tuannya yang takur .
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa membuka kalbu pekat para ningrat khianat sebelum
raga kaku terbujur dingin, mati yang pantas dikubur atau…
Sang jelata juga berharap
penggantinya berhati malaikat bergaya jelata..
0 komentar:
Posting Komentar