LINTASIANA

↑ ,

Kisah Sang Dewan



Aneh bin ajaib mungkin kata ini pantas terlontar dinegeri yang menganut demokrasi yang terbaik didunia ini yaitu demokrasi Pancasila ini masih ada saja terjadi hal-hal yang menggelikan sekaligus memperihatinkan.Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang notabene merupakan perpanjangan tangan kekuasaan rakyat malah berbuat menyakiti dan mengkhianati rakyat. Kelakuan tidak terpuji dari wakil rakyat terhormat ini banyak berbuat buruk dan nista.

 Lihatlah kelakuan anggota DPR yang tanpa rasa berdosa mangkir dari siding DPR, sedangkan yang datang siding saja masih ada yang hanya ngobrol dan tidur belaka bagaimana kita mendapatkan undang-undang yang berkualitas? Sedangkan yang membahas saja tidak karuan. Lama kelamaan bisa saja terjadi anggota DPR hanya menanda tangani saja usulan Undang-Undang tanpa membahas jika hal ini dibiarkan.

Belum lagi anggota DPR yang ramai-ramai korupsi. Ada yang menjadi calo proyek, ada yang menerima cek perjalanan, ada yang korupsi pengadaan barang sampai pada berbuat mesum sesame anggota Dewan, miris rasanya Dewan yang dibiayai dengan uang  triliunan rupiah ini dari mulai rumah dinas, mobil dinas,  fasilitas-fasilitas lain hanya anggota Dewan yang tahu. Mengapa mereka tidak terketuk melihat bangsa ini yang carut marut, kemiskinan mendera jelata, pengangguran makin meningkat sedangkan daya saing produk kita kalah jauh dari Negara tetangga.

Setelah duduk dikursi empuk Dewan seakan lupa pada janjinya ketika merayu rakyat untuk memilihnya. Hanya uang dan kekuasaan yang dipikirkannya. Sesunguhnya berjuta harap akan tindakan yang dapa merubah nasib rakyat, tetapi apalaha lacur, janji tinggal janji meluncur deras, Lidah berbicara lantang penuh kebohongan. Hanya tindakan dan kelakuan yang menuai bala yang tak jujur yang tersaji menjadi hidangan rakyat yang diwakili.

Entah kelakuan para pejabat yang keburu lacur ataukah nasib rakyat yang tak mujur membuat asa rakyat jelata menjadi hancur. Mungkinkah asa telah lama dikubur oleh tuannya yang takur . Semoga Tuhan yang Maha Kuasa membuka kalbu pekat para ningrat khianat sebelum raga kaku terbujur dingin, mati yang pantas dikubur atau…
Sang jelata juga berharap penggantinya berhati malaikat bergaya jelata..

0 komentar:

Posting Komentar