LINTASIANA

↑ ,

Dicari, Orang Yang Benar-Benar Mengabdi Pada Negara

Negara yang makmur dengan rakyat sejahtera, olahraga maju dengan prestasi mendunia, teknologi dan pendidikan maju menjadi serbuan pelajar mancanegara. Sehingga akan muncul pahlawan-pahlawan kreatif dari segala bidang.


Ah rupanya masih sebatas mimpi. Dinegeri yang katanya demokrasi ini kondisinya sungguh memperihatinkan. Saya ingat ketika seorang pejabat Cina mengatakan bahwa korupsi dapat meruntuhkan negara membuat saya teercenung. Di negeri kita harus kita akui bahwa prestasi yang dapat dihandalkan dan berprestasi di dunia adalah korupsinya. Olahraga kita di olimpiade London menurun prestasinya. Lihatlah pembangunan sarana olahraga menjadi ajang korupsi. Pembanguna wisma PON menyeret pembesar ke kancah korupsi dan terali besi. Yang terakhir dan masih berjalan Pembamgunan Wisma Hambalang juga menjadi ajang korupsi dari oknum pejabat tertentu.
Petabatnya saja sibuk mencari alibi agar terhindar dari jerat hukum sehingga tak sempat lagi mengurus olah raga? Belum lagi pengurus cabang olahraga yang tak becus mengurus cabang olahraga yang dipimpinnya.

Dinegeri ini sekarang masih banyak berkeliaran pahlawan dini yaitu merasa menjadi pahlawan tanpa mempersembahkan prestasi yang membanggakan kepada negara, seharusnya ada budaya malu jika tidak berprestasi tetapi sampai hari ini tidak terjadi.

Apalagi menjelang pemilu seperti sekarang ini banyak oknum tertentu memegang suatu jabatan hanya untuk menaikan rating nama agar dikenal dan dipilih menjadi Caleg di pemilu mendatangkan. Miris memang tetapi itulah kenyataannya jadi jangan harap kita akan memperoleh prestasi dari olahraga ini.

Negara kita memang lagi krisis pemimpin yang benar-benar ikhlas dan mau memperhatikan nasib rakyatnya. Negeri ini memang lagi mencari Orang yang benar mengabdi pada negara.

Tidak seperti sekarang , rakyatnya menderita musibah pejabatnya masih sanggup main golf, jalan-jalan ke luar negeri tanpa belas kasihan pada warganya yang menderita. Padahal pejabat itu diadakan untuk mengurus warganya kalau tak sanggap lebih baik tak ada pemimpinnya, ada tak ada pemimpin sama saja hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja.

0 komentar:

Posting Komentar