LINTASIANA

↑ ,

Bandung I'm Coming

 
Wah senang rasanya dapat tugas di Bandung. Lepas landas dari bandara Polonia menumpang Lion Air ternyata asyik juga. Terbang tgl 10 Mei 2012 jam 13.30 hari Jumat jadi hilang deh Jumatan minggu ini, Astaghfirullah, ampuni aku ya Allah berhubung karena tiket sudah di booking jam segitu. Pesawat Lion Air yang kami naiki Boeing 737 seri 800 yang konon seri terbaru yang banyak di pesan Lion dipabrik Boeing disana.

Setelah setelah 2 seperampat jam menikmati penerbangan dengan keramahan awak kabin dan pesawat yang bagus tepat jam 15.45 pesawat mendarat selamat walaupun sempat cemas karena cuaca buruk dan hujan deras di bandara Husin Sastra Negara Bandung. Diluar dugaan saya karena bandara ini kecil bahkan lebih kecil dari Polonia Medan. Ternyata setelah tanya sana sini Bandara ini di dominasi penerbangan Domestik karena penerbangan Internasionalnya banyak beralih ke bandara Soekarno Hatta Jakarta.

Dibandara kami beruntung dapat jemputan bus di drop ke hotel Grand Preanger jalan Asia Afrika dekat tugu nol Bandung. Lepas Mandi dan makan malam langsung rapat yang selesai jam 01 dini hari, capek bener.
Esok paginya lepas mandi dan sarapan bus telah menunggu mengantar ke gunung Takuban Perahu. Ternyata perjalanan menuju Takuban Perahu menantang dan berkelok dan dingin, jadi teringat mirip perjalanan dari Parapat ke Danau Toba melalui Simarjarunjung, asyik benerr. Setelah satu jam-an perjalanan kami sampai di puncaknya ternyata indah sekali dan ramai sekali. Jika mau bisa menikmati bandrek yang dijual dikaki lima pinggiran gunung untuk sekedar menghangatkan tubuh. Souvenir juga ada kaus bertema takuban perahu , kalung batu, gelang batu, sal, topi yang harganya murah. Tapi ada yang mengganggu cara pedagang asongan menawarkan jualannya agak maksa jadi ngurangi kenyamanan kita. Khusus dodol garut jika mau beli hati-hati karena isinya kecil sekali, ada aja akang asongan ini.

Jam 13 rombongan balik ke Bandung dan singgah makan di resto Sapu Lidi. Penasaran sih kenapa namanya sapu lidi eh ternyata tempatnya di desain alami dan agak ndeso. Atapnya kayaknya dari ilalang meja kursi dari kayu banyak pepohonan , ada kolam bahkan ada pohon padi yang mengesankan kita makan di tengah sawah. Menu enak dan suasananya juga apalagi karena hujan itu.

Setelah puas makan rombongan kembali ke Bandung jam 14 tapi karena lalu lintas padat merayap hingga jam 16.30 baru merapat di hotel jadi batal deh cari ole ole di Pasar Baru beli jeket pesenan teman, sory fren.
Tak mau kehilangan waktu saya dan teman saya atau yang benar atasan saya pak Joko bergerak keliling mencari ole-ole khas Bandung , tujuan pertama kami Kartikasari pusat ole-ole kuliner khas Bandung . Setelah dapat ole-ole kuliner kami bergerak ke kawasan Dago mencari ole-ole pakaian dan sekalian isi perut di Resto Misbar yang prasmanan. Tapi harganya ternyata hampir sama dengan di Medan menciutkan keinginan besar saya. Kebetulan cukup deras hujan yang mengganggu jalan-jalan kami.
Setelah letih dan berbasah ria kami pulang karena badanpun letih butuh istirahat karena esok pagi harus pulang ke Medan. Esok paginya kamipun pulang menumpang lain air yang berangkat jam 10.15. Dan selamat tinggal Bandung paris van java yang dingin ini.






0 komentar:

Posting Komentar