LINTASIANA

↑ ,

Budaya Pesta Yang Membumi



Mungkin dalam hidup berhubungan dengan sesama manusia kita membutuhkan teman, tetangga, saudara atau kerabat. Jika kita menggeluti dunia usaha mungkin kita akan mempunyai kenalan atau relasi usaha. Karena jika kita mempunyai teman atau relasi banyak akan sangat baik bagi pergaulan maupun kegiatan bisnis.
Setelah kita banyak kenalan tentunya kita akan berusaha menjaga hubungan baik dengan teman-teman , kerabat dan relasi tersebut. Jika ada kerabat yang ditimpah kesusahan akan kita hibur, kawan sakit kita jenguk kita usahakan menjenguknya dan jika kawan mengundang senang kitapun datang.
Yang jadi pertanyaan apakah setiap di undang wajid datang? Jawabnya ya karena wajib memenuhi undangan tersebut. Lihatlah betapa banyaknya pesta yang dilakukan kini. Dimulai dari 7 bulan usia kandungan ada sebagian yang merayakannya. Demikian juga ketika jabang bayi lahir saat penambalan nama biasanya dirayakan oleh keluarganya. Demikian juga ketika ulang tahun biasanya juga dirayakan, setelah beranjak besar biasanya ada pesta khitanan bagi anak laki-laki. Setelah menyelesaikan kuliah keluarga besarnya akan bersyukur dan merayakannya dan setelah menginjakan kaki dipelaminan biasanya akan diadakan pesta besar.
Jadi dari semua deretan kemungkinan pesta akan dibuat jika dikalikan berapa banyak kerabat dan dijumlahkan dengan banyaknya anak akan menjadi biaya baru yang harus ditanggung oleh keluarga sebuah rumah tangga. Untuk sebuah keluarga dengan tingkat penghasilan yang tinggi hal ini tidak jadi masalah, tetapi untuk keluarga menengah kebawah hal bisa menjadi sebuah masalah serius.

Lalu bagaimana mengatasi masalah budaya pesta ini? Kalau kita tidak bergaul tidak mungkin. Kita bisa diisolasi oleh kerabat kita lho. Mungkin caranya dengan memperingannya misalnya hanya menghadiri acara pesta yang dianggap penting. Mana saja yang pesta yang dianggap penting tentu anda dapat memilahnya. Misalnya pesta pernikahan lebih penting dari penambalan nama. So kita juga harus memilah momen yang perlu dipestakan, ingatlah terlalu banyak pesta menjadi hal pemborosan dan pemborosan hukumnya berdosa. Mau anda berdosa gara-gara pesta?






0 komentar:

Posting Komentar