LINTASIANA

↑ ,

Gairahkan Usaha Kecil, Itu Modal Negara Maju


Jika negeri ini berandai-andai menjadi negara maju itu baik karena diharapkan dapat mensejahterakan rakyat Indonesia. Adapun cara melakukannya tidak mudah, tidak segampang membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras agar dapat mempercepat kemajuan di setiap lini kehidupan . Misalnya infrastruktur jalan dan jembatan yang semula kecil dan rusak ditingkatkan menjadi lebar-lebar dan panjang dan berkualitas super. Karena jalan dan jembatan merupakan urat nadi yang ampuh membuka isolasi sebuah daerah karena tanpa jalan yang baik mustahil perekonomian akan bergairah. Siapa yang mau membuka usaha ditengah belantara hutan tanpa jalan, sama saja membuang uang ke tong sampah. Membuka usaha pasti berorientasi mencari laba untuk kemajuan usaha dan kesejahteraan hidup keluarga.

Dunia usaha juga akan berkembang dengan sendirinya jika ada infrastuktur jalan yang baik. Industri akan berkembang pesat jika sarana jalan, listrik, air , gas dan keamanan wilayah baik. Industri besarpun akan menggurita jika semua infrastruktur baik. Tidak seperti sekarang untuk mengurusi listrik dan gas saja pemerintah kelimpungan. Industri kecil dan menengah (IKM) sebenarnya merupakan urat nadi perekonomian. Karena kemajuan industri negeri ini ditopang oleh sebagian besar oleh industri kecil dan menengah. Lihatlah berapa banyak industri tempe dan tahu yang kritis. Lihatlah seberapa banyak petani dan peternak yang menderita dan susah, lihatlah berapa banyak petambak yang rugi akibat kurang modal, berapa banyak nelayan yang susah melaut karena tak kuat beli BBM, berapa banyak industri yang kesulitan mendapatkan bahan baku, berapa banyak industri yang harus merumahkan karyawannya karena kesulitan mendapatkan gas. Jika industri kecil, menengah petani , nelayan , petambak dan pedagang terpuruk bagaimana industri kita akan maju. Petani kesulitan akibat hasil yang di hasilkannya tidak memadai dan beralih ke sektor lain berakibat bahan baku industri sulit dicari, jika bahan baku sulit didapat maka industri akan menghentikan produksinya maka banyak buruh dirumahkan atau di PHK maka daya beli masyarakat turun yang akhirnya tidak mampu membeli produk dari industri. Maka bagaimana perekonomian kita akan menggeliat. Mengapa sektor IKM ini tidak menjadi prioritas untuk dimajukan menjadi industri andalan di negeri ini?

Lihatlah jika benar-benar pemerintah benar-benar menata pedagang kaki lima dan kios-kios ditata sangat bersih layaknya di sebuah mal di pasar tradisional saya rasa pengunjung akan betah dan mau bolak-balik berkunjung ke pasar, tetapi yang sekarang terjadi pasar tradisional jorok, sempit karena para pedagang meletakan dagangan di jalan orang lalu lalang, bau, becek semrawut tanpa ada pengawasan dari pengelolanya. Belum lagi parkirnya yang kacau balau yang bikin stres. Kalau begini keadaannya tak akan mau kaum menengah keatas belanja ke pasar tradisional. Pedagang juga akan mengeluh sepi pengunjung karena pembeli pun enggan berbau ria di pasar tradisional. Tak jauh berbeda baunya seperti di kandang hewan ternak. Miris memang ingin negara maju tidak tahu mana yang akan di benahi. Perusahaan Pasar juga pandainya hanya membangun tanpa peduli bagaimana pengaturannya setelah di bangun. Kebersihannya juga tidak diperhatikan apalagi keindahannya pasti tak diperhatikan. Menjadi kota sebagai tujuan wisata tetapi pengaturan dan tata letak kota semrawut dan kotor apakah itu sejalan? Orang datang ke suatu kota ingin mencari udara segar menghilangkan stres, jika tempat yang di datangi semrawut pasti tambah stres pengunjung dan pasti tak mau datang lagi.

Yang lebih memperihatinkan jika kita berwisata ke daerah tujuan wisata. Kita ingin refresing malah diganggu pedagang asongan yang mengejar-ngejar kita dengan setengah memaksa untuk membeli dagangannya, sudah begitu dagangannya isinya menipu lagi bikin kesal saja. Belum lagi jalanan yang masih buruk, fasilitas umum seperti WC umum dan musholah minim bikin malas pengunjung balik.

Atau mengapa tidak diperhatikan dengan sungguh-industri pembuatan tahu tempe, makanan ringan yang menjamur, warung bakso menjadi tempat layak santap, industri konveksi kecil oleh ibu rumah tangga yang dipermudah pemasarannya dan bahan bakunya , atau petani padi yang ketar ketir menahan himpitan kebutuhan. Karena alasan ekonomi ketika musim tanam bibit dan pupuk akan mahal tetapi begitu panen harga gabah lanhsung anjlok, kalau sudah begini siapa yang mau menanam padi yang mendapat rugi?

Sudah saatnya pemerintah memperhatikan nasib rakyatnya bukan hanya memikirkan partai. Menjadi pejabat itu adalah arena mengabdi bukan sebagai ajang korupsi.




Ikhlas Itu Bikin Lega


Hidup memang penuh dengan perjuangan. Tetapi itu tidak harus menjadikan kita lupa berbuat baik dan beramal. Karena dalam hidup ini masih diperlukan perbuatan baik kita untuk meningkatkan kualitas hidup. Coba kita bayangkan jika didunia ini dipenuhi orang-orang dengan ego tinggi tanpa mau beramal baik?


Pasti keadaannya akan sangat menyesakkan dan penindasan dimana-mana. Untuk mencairkan suasana hidup yang beku ini kita memerlukan orang-orang yang berbuat baik dan beramal soleh. Tantangannya memang tidak sedikit kala seseorang berbuat baik. Mulai dari mengorbankan waktu dan tenaga melakukan hal dan pekerjaan yang tak berbalas, belum lagi dianggap sebagai orang sok baik dan lain-lain sebagainya.


Untuk mencegah perasaan gundah dan kecewa setelah berbuat baik ada baiknya kita menyempurnakannya denga memberi rasa ikhlas agar hati kita tentram. Jika pekerjaan baik kita tidak diperhatikan orang janganlah cemas, masih ada Allah Swt yang setia membimbing umatnya berbuat baik. Ikhlas membuat hati tenang. Ikhlas membuat kita tidak jera berbuat kembali . Ikhlas membuat kita di cintai Allah Swt, ikhlas membuat kita disayangi sesama.

Mengapa Berjualan Dipinggir Jalan Bu?


Dimanapun kita berjalan di seantero negeri ini kita selalu melihat pemandangan yang hampir sama. Kalaulah tidak jalan rusak, sungai kotor dan kumuh sampai pasar yang bau pengap dan macet. Di jalan raya ini yang perlu menjadi PR besar bagi kita bersama. Lihatlah di setiap pasar selalu saja terlihat pemandangan pedagang yang berjualan di pinggiran jalan nan sempit itu . Seolah merasa bangga telah dapat menghambat perjalanan peguna jalan yang melewatinya.


Mengapa mereka berjualan dipinggir jalan? Sebenarnya sangat banyak resikonya berjualan di pinggir jalan. Sangat berbahaya karena banyak resikonya akibat banyaknya kendaraan melintas, menghambat kendaraan lewat, mengganggu pedagang lain di dalam pasar, bahaya di tabrak mobil dan kena razia satpol PP.


Mengapa kesadaran saudara kita pedagang masih rendah. Dengan alasan mencari nafkah mengabaikan semua aturan. Semaunya sendiri tanpa aturan. Seenaknya sendiri tanpa peduli hak orang. Sungguh keterlaluan.

Legislatif Dipilih Untuk Siapa?

Menjelang pemilu 2014 ini akan terlihat pemandangan yang agak lain. Spanduk dan baliho di pasang berserakan dimana-mana. Baik itu spanduk partai, caleg atau DPD. Tingkah para partai dan Caleg mendadak sangat baik dan dekat dengan rakyat. Lihatlah ketika ada musibah ramai datang ke lokasi bencana , tetapi sayangnya tidak ikhlas hanya menuntut pamrih yaitu suara dari korban bencana. Orang mau menyumbang kok bawa umbul-umbul partai, apa para caleg dan pengurus partai tak malu dengan kenorakan itu? Menyumbang dibalut baliho. Dari sini saja dapat dilihat bahwa para caleg ini tidak ikhlas membantu. Lha ini baru jadi caleg sudah begitu , kalau sudah jadi legistatif beneran gimana bro? Mungkin batang hidungnya susah di temui.


Sebenarnya apa manfaatnya bagi kita para Legislatif ini bagi rakyat? Lihatlah dana Pemilu yang dikeluarkan triliunan. Tetapi produk yang di hasilkan para koruptor yang menghabiskan uang rakyat. Berkoar mengobral janji tetapi minim aktualisasi. Sepertinya tak ada beban membuat janji. Memang lidah tak bertulang, memang pembohong. Peduli pada rakyatnya hanya menjelang pemilu , setelah itu no way. Yang lebih memprihatinkan ada larangan memasang baliho sebelum kampanye tidak dihiraukan Panwaslu seperti tidak ada giginya karena itu yang memasang baliho para pejabat dan orang berduit jadi seperti biasanya hukum sulit ditegakkan, tetapi kalau yang memasang spanduk tukang becak pasti cepat habis itu baliho dan spanduk. Hukum masih pandang bulu dan pandang uang.


Jadi legislatif di pilih untuk siapa? Untuk rakyat yang mana?

Video Mesum Pelajar, PNS...

Seiring kemajuan zaman maka teknologi pun tumbuh pesat . Teknologi telekomunikasi dan komunikasi menjadi salah satu yang mengalami kemajuan pesat. Sayang teknologi ini tidak selalu digunakan untuk kemaslahatan manusia tetapi digunakan untuk hal negatif. Kita dapat berkomunikasi secara cepat kini , sehingga hubungan manusia dan barang cepat tersebar.

Tetapi sayang karena kemajuan teknologi pula yang tidak di landasi iman dan budi pekerti yang baik malah digunakan untuk hal negatif dan tidak bermanfaat. Lihatlah kemajuan teknologi komunikasi terutama handpone yang memiliki alat perekam video dan memfoto malah di gunakan untuk memfoto dan merekam video mesum. Yang parahnya malah adegan mesum pribadi atau selfie di rekam dengan alasan sebagai koleksi pribadi. Ini sangat memprihatinkan. Karena setelah putus pacaran malah di sebar di situs social media agar siempunya foto atau video malu , kan parah banget jelek murahnya. Karena ini artinya pergaulan bebas dan sex bebas sudah memprihatinkan. Yang menyedihkan adegan mesum ini telah merambah ke pelajar SMP dan anak baru gede (ABG) yang belum tahu arti dan resiko perbuatannya apalagi menanggung akibatnya dan mempertanggung jawabkannya.

Karena moral telah rusak video mesum dilakukan hampir semua kalangan maka muncul adegan-adegan mesum antara lain:
1. Adegan video mesum pelajar
2. Adegan video mesum mahasiswa
3. Adegan video mesum artis
4. Adegan video mesum pejabat
5. Adegan video mesum anggota DPR
6. Adegan video mesum guru
7. Adegan video mesum janda
8. Adegan video mesum ABG
9. Adegan video TKI
Dan entah adegan mesum apalagi yang jelas membuat hati kita terenyuh. Ini menandakan moral bangsa ini sudah mulai runtuh. Lihatlah pelajaran agama dan budi pekerti dikurangi atau mungkin akan dihilangkan? Kita hanya mengejar generasi cerdas dan unggul tetapi tak bermoral dan etika , maka jangan heran tingkat kesetiakawanan kita kini berkurang. Karena semuanya diukur dengan materi, semua diukur dengan uang. Padahal didunia ini tidak diukur dengan uang. Kebaikan dan kesopanan tidak bisa diukur dengan uang. Kebaikan tidak bisa diukur dengan uang.

Jadi mari kita bekali diri kita dan keluarga dengan pengetahuan agama dan budi pekerti. Gerakan ini harus dimulai untuk hidup dan generasi kita yang lebih baik dimasa datang.











Manusia Tidak Ada Yang Sempurna


Manusia hidup bersosialisasi memang perlu tetapi terkadang menimbulkan masalah tersendiri. Kadang kita hidup dalam keadaan kaya tetapi sedikit teman karena sedikit berinteraksi . Ada orang kaya tetapi kesehatannya terganggu, ada yang meraih kesuksesan tetapi tidak mempunyai waktu.

Itulah dinamika kehidupan di dunia ini. Semuanya serba fana tiada yang sempurna. Perhatikanlah disekeliling kita benar-benar tiada yang sempurna. Selalu saja ada kekurangannya di emban setiap orang. Sebaliknya orang yang kita anggap lemahpun mempunyai kelebihan. Kadang orang buta yang kadang kita anggap buta saja masih mempunyai kelebihan, mungkin dia mempunyai suara emas, hati emas atau otak yang brilian. Orang miskin yang di pandang rendah dan sepele masih mempunyai kelebihan, mungkin kaya hatinya dan peduli pada sesama serta ikhlas beramal.

Jadi didunia ini kita tidak selayaknya mencari aib dan salah teman, tetangga atau kerabat kita. Karena ketika kita mencari kesalahan orang lain sesungguhya kita menunjukan kesalahan dan aib kita sendiri pada orang lain serta menunjukan kebodohan kita pada Tuhan. Kita tidak perlu mencari kesalahan orang lain akan lebih bijak apabila kita mencari kelemahan diri kita alias mengintrospeksi diri lalu memperbaiki untuk menjadi lebih baik. Orang yang mengetahui dirinya mempunyai kesalahan biasanya takkan gegabah menyalahkan orang lain dia akan bersikap hati-hati dan tidak sombong. Kalau kita mengejek orang lain berarti kita mengejek yang menciptanya yaitu: Allah Swt, jadi kalau sudah begitu berarti dosa.

Jadi kita sesungguhnya tidak perlu malu dan rendah diri karena keadaan kita. Mungkin kia malu karena berkulit hitam. Mungkin kita malu atau minder dengan tubuh tambun kita. Atau kita minder karena kemiskinan kita. Sebenarnya rendah diri tak perlu ada pada diri kita. Karena kita sama semua. Sama-sama makan nasi, sama-sama dilahirkan oleh seorang ibu sama-sama minum ASI seorang ibu dan yang terpenting kita sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan orang lain . Sesungguhnya bila kita rendah diri kita tidak mensyukuri nikmat ciptaanNya, yang biasanya bakal menghambat perkembangan kita. Jika sudah demikian bakat kita tidak berkembang dan keluh kesah yang akan dilakukan.

Percayalah manusia itu sama di mata Tuhan hanya amal dan taqwa yang membedakannya. Karena manusia tidak ada yang sempurna. Jadi tidak ada yang patut di sombongkan di mata Allah Swt . Jadi hiduplah normal , rendah hati dan taat kepadaNya agar jadi orang yang bertaqwa.


Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu


Ibu merupakan sosok yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ibu yang mengandung kita selama 9 bulan. Membawa kemana saja kandungan dengan penuh kasih sayang. Melahirkan kita dengan mempertaruhkan hidup dan matinya demi kelahiran si jabang bayi.

Dengan ikhlas dan tanpa mengharap balas jasa anak merawat penuh kasih sayang. Dia memberikan apapun yang terbaik untuk sang anak tersayang. Tak peduli bagaimana nakalnya kita di waktu kecil. Ibu menanggapinya dengan senyum dan kasih sayang semuanya dianggap hiburan belaka. Ibu menjaga anak siang malam tak peduli capek, letih yang dirasakannya. Semuanya dicurahkan untuk kasih sayangnya.

Tak heran jika Rasulullah Muhammad SAW sangat menganjurkan kita menyayangi ibu kita . Sehingga kita dapat membuat bahagia ibu kita. Rasulullah Muhammad SAW mengatakan ridho Allah terletak di ridho orang tua. Ridho ibu juga menjadi lentera bagi kehidupan anaknya. Karenanya Surga Terletak Dibawah Kaki Ibu.

Makanya kita tak perlu jauh-jauh mencari mustika untuk kesuksesan hidup. Doakan lah orang tuamu dimanapun dan kapanpun agar sejahtera , sehat dan bahagia selalu.  Carilah ridho orang tuamu dan muliakan ibumu karena itu lebih baik dari mustika apapun. Hidup kita akan berkah dan sukses jika orang tua kita ridho.

Pernah kita bayangkan seberapa besar jasa orang tua pada kita? Sudahkah kita membalasnya?

Menantikan Angkutan Umum Yang Nyaman


Problema pelik lalu lintas di negeri ini tak ada habis-habisnya. Mulai dari sarana dan prasarana jalan yang kurang memadai , jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan membuat jalanan macet. Kita pun merasa tak nyaman berkendara menempuh sebuah tujuan. Memilih kendaraan umum yang murah malah menambah masalah tidak nyaman, kurang aman dan berdesak-desakan , belum lagi kemungkinan diturunkan ditengah jalan bila penumpang sedikit.


Seharusnya memang ada angkutan massal yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan trasnportasi yaitu angkutan umum. Sayang sekali dinegeri ini angkutan umum kurang mendapat perhatian serius dari penguasa. Belum ada di kota manapun di negeri ini yang memiliki angkutan kota yang nyaman bagi penumpang. Hanya Jakarta yang masih merintisnya dengan transjakarta dan monorel namun kurang mendapat dukungan. Padahal tujuannya baik agar kemacetan kota ini namun kesadaran warganya masih berkurang.


Belum ada trim kota yang meluncur di pusat kota. Yang ada hanya warga yang memamerkan mobilnya. Padahal di Belanda warganya berlomba-lomba naik sepeda, jalur sepeda diistimewakan. Di negeri ini jangankan jalur sepeda jalur mobil sajapun kupak kapik. Padahal jika angkutan umum baik warga menggunakannya maka kemacetan tidak terjadi dan konsumsi BBM dapat dihemat. Karena mungkin pemimpin kita lagi sibuk mewngurus partainya maka tak sempat mengurus angkutan umum. Jadi maklum saja jika armada bus yang tak layakpun masih jalan. Negeri ini memang lemah dalam pengawasan. Kadang naik angkot seperti naik tronton. Tak nyaman.


Tukang Cukur Juga Wirausaha


Di era milenium ini mencari kerjaan layak dan mapan memang gampang-gampang susah. Karena di butuhkan kriteria-kriteria khusus yang menjadi persyaratannya. Mulai lagi harus lulusan S1 atau S2 , lancar bahasa Inggris, berpengalaman , punya relasi banyak bahkan harus punya duit segoni untuk sogokan jika jadi pegawai tertentu. Bagaimana kita bisa memenuhi kriteria tersebut jika kita kuliah saja tak sanggup?


Maka mau tak mau kita harus membuang mimpi tersebut jauh-jauh . Mungkin kita harus mencari kerja di sektor lain yang nonformal semisal pabrik, karyawan toko atau buka usaha sendiri alias wiraswasta. Tetapi dalam memilih bidang usaha juga harus hati-hati karena diperlukan kecerdikan agar usaha kita langgeng. Mungkin menjadi tukang cukur bisa menjadi satu alternatif profesi. Profesi paling tinggi derajatnya ini karena tugas mulianya merapikan rambut pembalut kepala ini cukup menjanjikan. Karena hampir setiap manusia memerlukan tukang cukur demi memantapkan penampilannya. Memang profesi ini perlu keahlian khusus dan juga perlu tempat yang strategis agar laris manis.


Nah apalagi jika berminat silahkan bergabung di profesi ini. Profesi ini halal dan mulia. Jauh lebih mulia dari koruptor. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Bencana Mengelilingi Negeri


Awal tahun 2014 ini negeri ini dikejutkan dengan bencana yang melanda di berbagai pelosok daerah. Belum berhenti erupsi gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara, gunung lokon di Sulawesi Utara ikut meletus. Menyusul lagi banjir yang menggenangi sebagian Jakarta yang sempat mengganggu roda perekonomian. Banjir juga melanda kota Manado Sulawesi Utara yang meluluh lantakan kota tersebut. Banjir juga melanda Wajo Sulawesi Selatan, Jawa Tengah , Jawa Barat , Kalimantan juga kebagian kedatangan tamu dingin ini. Apakah yang sebenarnya terjadi?

Bencana datang bertubi-tubi melanda negeri. Seolah seantero nusantara pamer bencana. Belum lagi bencana teratasi muncul lagi kecelakaan lalu lintas, pesawat udara jatuh, kapal laut juga ikut-ikutan tenggelam.

Seharusnya kita harus koreksi diri dengan teguran dari Tuhan ini. Ini bukan hanya kebetulan terjadi. Lihatlah sekeliling kita mengapa ini bisa terjadi. Kita prihatin dengan keadaan ini semua ini bermula dari kurangnya kesadaran kita. Menurunnya akhlak kita, ego manusia yang kelewat batas menjadi penyebabnya. Rasa malu yan mulai pupus juga menjadi penyebabnya.

Perasaan ingin memiliki manusia menyebabkan nafsu berlebihan yang mengakibatkan pengrusakan bumi . Ingin kaya melakukan apapun untuk mendapatkannya. Hutan-hutan di babat habis menyebabkan hutan gundul. Gunung-gunung menjadi gundul dan jika turun hujan sungai meluap banjir pun melanda, karena hutannya gundul tanah longsorpun melanda, korbannya rakyat jelata disekelilingi area kritis ini. Sedangkan pembabat hutan hidup enak yang tanpa perasaan menghamburkan uang. Siapakah pelakunya? Jawabnya pengusaha kaya dan aparat serta pejabat yang membekingnya. Mungkinkah pembabatan hutan yang dilakukan pengusaha sebanyak ribuan hektar aparat sekitar tidak tahu? Jawabnya mungkin jika mereka buta atau mungkin idiot. Mungkin juga pelakunya orang-orang terhormat yang pandai cuci tangan.

Negeri ini memang sedang dilanda krisis moral yang parah. Lihatlah para pejabatnya berlomba-lomba mengumbar kejahatan. Korupsi, korupsi dan korupsi tanpa ampun. Bahkan dana bantuan bencana alam juga di selewengkan. Sementara korban bencana menanti bantuan malah di jadikan objek mendapatkan kekayaan. Memang sungguh biadab kelakuan manusia ini pantaslah jika di limpahkan azab. Yang ironisnya pelakunya dengan bangga memamerkan kekayaan hasil manipulasinya dan korupsi . Tanpa peduli kerusakan dan kesusahan yang timbul karena perbuatannya. Bagaimana Tuhan tidak marah? Kita selalu bangga membuat kerusakan di bumi ini.

Hakikatnya jika kita menyakiti makhluk berarti kita menyakiti penciptanya. Menghina makhluk juga berarti menghina penciptanya yaitu Allah Swt. Maka tidak heran Tuhan marah dan menjatuhkan bencana.

Lihatlah kemaksiatan merajalela dimana-mana. Kemaksiatan inilah yang mengundang bencana. Judi makin merajalela tanpa pernah ada niat serius menghentikannya , malah di beckingi bagaimana ini terjadi bukankah ini dosa besar. . Pelacuran dan prostitusi makin merajalela. Seolah telah menjadi tradisi buruk untuk menyuap pejabat dengan daun muda demi meloloskan proyek padahal sang pejabat sudah tua ya sudah bau tanah yang seharusnya sudah bertobat, tidak jarang juga berselingkuh dengan istri orang demi mengumbar nafsu padahal jika berselingkuh dengan istri orang dosanya sangatlah besar. Korupsi juga menjadi tradisi biadab pejabat kita. Dalam pelaksanaan rekrutmen pegawai menjadi sarang korupsi, dalam pengadaan barang dan jasa merupakan sarang korupsi yang memark up harga, dalam mendapatkan jabatan harus setor wani piro. Yang lebih menyayat kalbu dana bantuan bencana dan beribadah juga dikorupsi. Bumi pun kan marah, Allah pun murka.

Sudah tiba waktunya kita memperbaiki keadaan ini. Agar keadaan menjadi baik. Kita mengharapkan pemerintah serius memperbaiki keadaan ini. Serius memberantas korupsi agar kebocoran uang rakyat dapat dicegah. Pemerintah hendaknya menutup pabrik minuman keras karena mengakibatkan kekacauan dan pemborosan di masyarakat. Berantas dan tutuplah judi demi harmoninya tatanan masyarakat. Hentikan glamouris yang membanggakan kemewahan dan menyakiti hati rakyat. Tanamkan budaya jujur dari atas dari pejabat-pejabat dan elit politik karena biasnya akan lebih baik. Pedulilah dengan rakyat miskin dan anak yatim. Perhatikan nasib rakyat yang hidup di daerah kumuh , bantaran sungai dan pinggir rel serta daerah terpencil karena mereka berhak menikmati hasil pembangunan karena mereka masih rakyat Indonesia. Budayakanlah pemakaian produk dalam negeri dimulai dari pejabat dan elit politik juga sehingga dapat melaksanakan hidup sederhana dan menggerakan ekonomi rakyat. KPK juga harus lebih gencar karena pejabat kita akan mustahil bisa hidup mewah jika hanya berasal dari gajinya. Semoga di masa akan datang negeri ini akan menjadi negara yang maju dan berakhlak. Amin.