LINTASIANA

↑ ,

Tampilkan postingan dengan label ulasan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ulasan. Tampilkan semua postingan

Duka Masjidil Haram

Duka menyelimuti prosesi ibadah haji tahun 2015 karena musibah jatuhnya Crane sebagai alat bantu pembangunan dan perluasan Masjidil Haram jatuh dan melimpah jamaah haji yang menewaskan lebih dari 100 orang calon jamaah haji. Suasana badai pasir dan cuaca buruk mengiringi peristiwa tersebut.  Tahun ini kota Mekah memang tengah dilanda cuaca extrim dan badai pasir.

Pembangunan di Masjidil Haram di lakukan untuk membuat tempat thawaf ini lebih nyaman dan luas. Karena memang animo kaum muslim beribadah haji meningkat. Jangan heran bila negara-negara Islam meminta kuota lebih bagi rakyatnya untuk berhaji. Kita berharap animo tersebut disambut positif untuk oleh pemerintah Arab Saudi.

Sebenarnya keberadaan Crane tersebut dalam rangka pembangunan di Masjidil Haram yang memang dalam proses pengerjaan. Tetapi kita berharap pihak pelaksana proyek lebih berhati-hati dan safety agar kejadian serupa tidak terulang.  Kejadian ini disayangkan terjadi ditengah pelaksanaan ritual ibadah haji yang memerlukan ketenangan. Tetapi ini tidak boleh kita salahkan, anggaplah ini sebagai cobaan dan ujian. Kita berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Mari kita doakan semoga para korban mendapat ampunan dan sahid. Semoga keluarga yang ditinggalkan sabar menerimanya. Amin.

Buanglah Sampah pada Tempatnya

Ada-ada saja cara orang menegur pembuang sampah. Ada yang halus secara sindiran, ajakan bahkan makian. Sampah memang menjadi musuh kita di bumi ini. Jadi kalau tidak mau mendapat makian sebaiknya buanglah sampah pada tempatnya.

Sampah dapat mengotori bumi, menimbulkan penyakit juga merusak keindahan lingkungan. Jadi marilah jaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan yang baik menghasilkan hasil yang baik.

Jangan Hanya Kau Bagi Asapmu

Akhir-akhir ini bumi terasap gelap udara di hirup pengap dan terasa sesak. Ternyata oh ternyata ada manusia egois yang sedang mengejar kekayaan diri dengan menghalalkan apa saja. Ya beginilah demi menghemat biaya pekerja pembersih lahan di gunakan cara yang menghemat tenaga dan biaya yaitu membakar lahan dan semak untuk lahan perkebunan. Tetapi ternyata api pembakaran lahan yang merupakan gambut tidak bisa dipadamkan dan merambat kemana-mana maka terjadilah bencana kebakaran yang memproduksi asap dan didistribusikan kemana-mana. Bingung dan panik senegeri ini dan berlangsung setiap tahun akan tetapi tidak teratasi? Adakah dalang intelektualnya karena seperti tidak ada habisnya?


Seperti diketahui umum lahan yang banyak terbakar di daerah perkebunan seperti Riau . Tetapi ironisnya setiap tahun terjadi dan pemerintah daerah tak berdaya alias ompong mengatasinya. Seperti tidak ada solusinya . Yang lebih menyedihkan negara ini menjadi pengekspor asap teratas penyebab polusi di Asean mungkin juga dunia maka tidak heran negara tetangga seperi Singapura dan Malaysia komplain atas kejadian ini.. Hukuman yang sangat ringan dan lemahnya penegakan hukum memperparah keadaan. Tetapi tahun ini kabut asap semakin meluas. Biasanya propinsi Riau yang selalu "mengekspor" asap ke daerah tetangga dan negeri jiran kini bertambah menjadi Jambi , Sumatera Selatan dan beberapa propinsi di Kalimantan juga melakukan. Kabut asap ini seakan membuka ke dunia luar betapa kurang seriusnya kita dalam mengatasi kebakaran lahan dan hutan. Betapa lemahnya hukum ditegakkan dalam menindak pelaku kebakaran hutan dan betapa bodohnya kita yang semena-menanya merusak kelestarian hutan kita. Padahal hutan adalah sumber kehidupan kita. Kerusakan hutan menyebabkan kerusakan ekosistem yang berakibat pemanasan global meningkat, susah mencari air bersih , kemarau semakin mudah terjadi serta bencana demi bencana berdatangan. Bencana alam banjir gampang melanda kita yang akan menjadi korban adalah kita sebagai rakyat jelata sementara pemilik perkebunan hidup mewah tanpa memperdulikan nasib rakyat disekitar perkebunan yang bakal sengsara.



Bukannya kita iri dengan kesuksesan para pengusaha perkebunan , petani sawit tetapi hendaklah berbagi yang baik berupa berbagi ilmu, berbagi kesuksesan atau berbagi keterampilan tetapi yang terjadi hanya asap yang dibagikan kepada kita sementara dalang pembakar hutan hidup gemerlap dengan berpoya-poya. Mungkin karena ringannya sanksi yang dijatuhkan pada pelaku pembakar hutan maka keadaan ini makin menjadi. Padahal akibat yang ditimbulkannya sangat besar. Gangguan kesehatan menjadi yang utama, terganggunya transfortasi darat laut dan udara yang mengakibatkan kerugian besar. Belum lagi merusak ekosistem wilayah tersebut.



Kita hanya bisa berharap pelaku pembakar hutan dan oknum yang khilaf mengawasi hutan dan perkebunan insyaf dan kembali kejalan yang benar. Karena bumi ini perlu di jaga kelestariannya agar lestari selamanya sehingga dapat diwariskan kepada anak cucu kita. Marilah kita mulai peduli pada sesama juga lingkungan yang membesarkan kita bukan hanya mengejar kesenangan pribadi belaka. Kesenangan semu yang tak ada ujungnya.


Demokrasi Di Simpang Jalan

Kala DPR mengesahkan RUU Pilkada menjadi UU Pilkada sebenarnya telah terjadi sebuah babak baru dalam demokrasi kita. Pengesahan RUU Pilkada menjadi UU Pilkada di sahkan oleh DPR melalui voting yang dalam UU berisi tentang tata cara Pilkada melalui DPRD bukan secara langsung seperti saat ini. Seyogyanya ini adalah pertarungan Koalisi Merah Putih (KMP) yang pro Pilkada tidak secara langsung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang pro Pilkada langsung.

Akibatnya DPR pun terbagi menjadi 2 kelompok yaitu KMP yang terdiri dari partai-partai Gerindra, Golkar, PPP, PKS, PAN , PBB dan Demokrat dengan KIH terdiri dari PDIP, Hanura, Nasdem, PKB, PKPI. Hasilnya RUU Pilkada disahkan setelah sempat terjadi walk out Demokrat yang awalnya mendukung KIH dengan 10 syarat tetapi karena syarat yang diajukan tidak disetujui maka Demokrat mendukung KMP. Otomatis dengan pengesahan UUD Pilkada ini maka kepala Daerah dipilih oleh DPRD. Banyak kepala Daerah yang menolak UU ini karena dikhawatirkan akan melemahkan demokrasi.

Memang disadari atau tidak UU ini mengurangi makna demokrasi yang seyogyanya yang memilih pemimpinnya adalah rakyat. Namun mekanisme yang berlaku adalah pilkada biaya tinggi yang mwmicu pemimpin korup. Ratusan kepala daerah terjerat kasus hukum dan mahalnya pembiayaan demokrasi langsung menjadi alasan Pilkada dipilih oleh DPRD. Lihatlah mahalnya biaya menjadi kepala daerah hingga menghabiskan milyaran rupiah, logikanya akan muncul pertanyaan dari mana dana kampanye tersebut kembali? Jawabannya ya dari korupsi ya minimal dia akan menyalah gunakan wewenang misalnya menunjuk pelaksana proyek perusahaan dia, keluarganya atau kroni-kroninya sehingga dapat bagian tentunya. Walhasil dibuat seperti berdagang setelah tanam modal maka harus cari untung dong. Maka jangan heran jika kualitas proyek di daerah rendah bahkan terkadang dibuat proyek fiktif.

Sekarang ini memang benar-benar DPR sedang dipersimpang jalan. Partai penguasa seperti kekurangan taji akibat kurangnya dukungan kursi diparlemen. Kalau begini bagaimana kita berharap menagih janji kampanyenya sedangkan mengurus suara intern di DPR saja empot-empotan? Kita rakyat jelata hanya dapat berharap para legislator dibukakan lebar pintu mengabdi pada rakyat bukan hanya janji tinggal janji.

Ketika Perasaan Gundah Melanda


Yang namanya perasaan memang selalu berubah. Kadang senang jika mendapatkan yang diinginkan , sedih jika mendapatkan apa yang tidak diinginkan, gundah jika menunggu sesuatu yang belum pasti. Gundah ini biasa timbul karena ada perasaan takut kehilangan sesuatu, perasaan ini merasuki hati sehingga membesar dan berubah menjadi sebuah rasa kecemasan.


Gundah dapat diminimalisir apabila kita menyerahkan segala keputusan akan sebuah hanya kepada Allah Swt. Karena kita manusia hanya bisa berusaha. Karena ilmu manusia sangat terbatas. Karena manusia penuh alpa dan silap. Yang sempurna itu hanya Allah Swt , yang sempurna dalam ilmu dan kehendakNya.


Lihatlah keadaan kini lepas pemilu Legislatif begitu banyak yang caleg berhati gundah, bahkan menjelang depresi. Mengapa ini terjadi? Ya jawabnya karena mereka maju menjadi caleg karena dipaksakan. Memaksakan diri harus menang padahal kemampuannya duitnya belum sanggup , karena godaan berhasil sanggup berhutang kesana kemari sehingga setelah selesai pileg dan mendapatkan kekalahan menjadi stres karena hutang menumpuk dimana-mana. Malu dengan lingkungan sekitar.


Menjadi caleg itu seharusnya bukan dibangun secara instan. Ia di bangun lewat pengenalan pada lingkungan , lewat fase dan tahap yang panjang sehingga orang mengenal kita. Bukan dibangun dalam semalam dengan sim sala bim.


Jika kita melaksanakan segala hal dengan kesungguhan, bertahap dan menyerahkan hasilnya pada Allah Swt Insya' Allah kita terhindar dari perasaan gundah dalam hidup kita. Semua akan berjalan normal dan alami.

Tapi Janji Tinggal Janji


Akankah lagu tapi janji tinggal janji akan terulang kembali di pemilu 2014? Andalah yang jadi saksinya, kitalah yang membuktikan. Tetapi mayoritas lupa janjinya.

Kita ingat pemilu 2009 salah satu partai di negeri ini dengan lantang mengkampanyekan memerangi korupsi di televisi. Tetapi ironinya bintang iklan korupsi partai tersebut semua kini mendekam dipenjara karena telah terbukti bersalah telah korupsi oleh KPK. Bagaimana kita mengharapkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa kalau yang menjalankannya saja para koruptor yang licik dan kotor. Menggrogoti uang negara seperti tikus memakan padi dilumbung. Janji pendidikan gratis jika menang. Lha kalau memang bisa buat apa jadi bahan kampanye, jadi lebay materi kampanyenya. Kampanye memang di jadikan ajang menunjukan kesuksesan caleg atau partai. Semua yang baik-baik di ungkapkan , diangkat-angkat , tetapi korupsi yang dilakukan makin menggila, kecurangan disana sini tenggelam bersama kebusukan partai tidak pernah diungkapkan.






Tukang Cukur Juga Wirausaha


Di era milenium ini mencari kerjaan layak dan mapan memang gampang-gampang susah. Karena di butuhkan kriteria-kriteria khusus yang menjadi persyaratannya. Mulai lagi harus lulusan S1 atau S2 , lancar bahasa Inggris, berpengalaman , punya relasi banyak bahkan harus punya duit segoni untuk sogokan jika jadi pegawai tertentu. Bagaimana kita bisa memenuhi kriteria tersebut jika kita kuliah saja tak sanggup?


Maka mau tak mau kita harus membuang mimpi tersebut jauh-jauh . Mungkin kita harus mencari kerja di sektor lain yang nonformal semisal pabrik, karyawan toko atau buka usaha sendiri alias wiraswasta. Tetapi dalam memilih bidang usaha juga harus hati-hati karena diperlukan kecerdikan agar usaha kita langgeng. Mungkin menjadi tukang cukur bisa menjadi satu alternatif profesi. Profesi paling tinggi derajatnya ini karena tugas mulianya merapikan rambut pembalut kepala ini cukup menjanjikan. Karena hampir setiap manusia memerlukan tukang cukur demi memantapkan penampilannya. Memang profesi ini perlu keahlian khusus dan juga perlu tempat yang strategis agar laris manis.


Nah apalagi jika berminat silahkan bergabung di profesi ini. Profesi ini halal dan mulia. Jauh lebih mulia dari koruptor. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Abu Sinabung Mampir di Medan



Untuk kedua kalinya hari ini 11 Januari 2014 abu Gunung Sinabung mampir di Medan. Abu berwarna putih ini menempel di pagar, atap rumah , mobil dan pohon-pohon warga.

Pertanda apakah ini abu Sinabung mampir di kota ini. Apakah karena Sinabung belum mengakhiri letusannya. Semoga ini menjadi pertanda baik bagi Sinabung.

Alhamdulillah Blog Lintasiana Naik Kelas


Hari di tanggal unik ini Alhamdulillah saya mendapat rahmat yang besar dari Allah Swt, tepat tanggal 11-12-13 blog ini naik kelas dari 0 ke 1. Ini merupakan kejutan yang sangat menggembirakan karena blog yang di mulai bulan Pebruari 2013 telah naik kelas.

Isi blog ini terbilang sangat sederhana tulisan berisi tentang sesuatu yang saya ketahui dan kejadian dilingkungan kita. Artikelnya sebisa mungkin orisinil jadi dari hal ini saya dapat membuktikan bahwa Google menyukai tulisan orisinil bukan copas.

Jadi mungkin buat rekan pembaca saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya di blog ini. Dan terima kasih kepada Google yang telah menaikan kelas blog ini , semoga hal ini bisa menjadi pemacu tulisan saya agar lebih baik.

Mengapa Industri Kecil Kita Diabaikan?


Gambar diatas memperlihatkan seorang pelaku usaha kecil yang berjuang dan bertahan demi kelangsungan hidup keluarga. Walaupun penghasilan pas-pasan tetapi tetap berusaha menebar senyum syukur.
Bagi negeri ini yang masih dalam kategori negara berkembang tentu akan membina bidang industri. Mengedepankan kehidupan industri menjadi pilihan karena sektor ini yang banyak menyerap tenaga kerja. Sektor industri sudah mengkelompokan diri pada 3 bagian yaitu:

- industri besar 

- industri sedang

- industri kecil

Di negara ini sektor industri besar dan sedang masih mendapatkan perhatian yang lebih di bandingkan industri kecil. Perhatian masalah infrastruktur , perizinan dan permodalan industri besar dan sedang masih mendapatkan perhatian pemerintah karena kontribusi terhadap pendapatan negara berupa pajak besar dan daya serap tenaga kerja besar.

Kalau industri kecil alias UKM ya harus sabar. Dimanapun kalau orang kecil jadi pelengkap penderita. Walaupun katanya UKM ini tahan banting dari badai krisis tetapi perhatian dan pembinaan dari pemerintah masih sangat minim. Lihatlah bila kita berkunjung ke sentra-sentra industri UKM mayoritas pemandangannya kotor, berdebu , kumuh plus bauh tak sedap belum lagi pengawasan terhadap kerapian dagangan tidak ada yang lebih menyedihkan tempatnya juga biasanya sepi dari keramaian, kalau sudah begini siapa yang mau membeli hasil karya UKM? Kalau tak laku karyanya kapan mereka sejahtera? . Kalau di forum UKM sering dipuja-puji ini dan itu. Sebagai pondasi perekonomian yang katanya menyerap sangat banyak tenaga kerja tetapi di lapangan wow.

Kita berharap program pemerintah bukan hanya lips servis belaka. Karena jumlah pelaku UKM sangat banyak jumlahnya , jutaan jumlahnya. Dari mulai tukang asongan , pedagang kaki lima , tukang jahit, pedagang, warung-warung, pabrik tahu dan tempe, kerajinan batik dan ulos dan lain-lain. Karena jika industri UKM maju niscaya industri kita maju. Jepang saja industrinya di topang 90 persen oleh UKM dan pembinaan yang sangat baik membuat industrinya mendunia.

Salah satu cara yang terbaik adalah menggalakan pemakaian produk UKM . Lihatlah program pemakaian batik pada hari Jumat yang mampu menggeliatkan industri textil. Mengapa tiada program pemakaian produk UKM bagi para pejabat negara? Karena selain akan menggairahkan pertumbuhan industri kecil juga mengurangi resiko korupsi bagi pejabat karena harganya yang murah. Saatnya UKM di anak emaskan , jangan hanya rakyat kecil yang di sarankan memakai produk UKM karena rakyat kecil pasti setia memakai produk lokal.

Mari kita tantangi pemerintah untuk membuat program pemakaian produk untuk pejabat selebritis, beranikah. Ingatlah jika produk dipakai pejabat dan selebritis merupakan promosi efektif produk UKM karena biasanya rakyat akan mengikuti yang dibuat pejabat dan selebritis. Kapankah produk UKM akan menang jika produknya tidak dikenal, mungkin pemakaian produk UKM oleh kalangan atas akan membantu mempromosikan produk UKM.

Sekarang perlu kita tanya pemerintah seriuskah memajukan UKM?






Membiasakan Disiplin Sejak Dini


Kebiasaan baik itu akan menjadikan manusia baik dan teratur. Baik dalam bekerja, baik berteman, baik bertetangga dan baik dalam hubungan pada Tuhan. Kebiasaan baik itu tidak datang dengan sendirinya, kita perlu melatihnya agar terbiasa.

Jadi untuk baiknya kita perlu melatihnya pada anak-anak kita atau murid sekolah agar terbiasa. Bak kata pepatah ala bisa karena biasa, kebiasaan baik apapun bentuknya harus dilatih dan dibiasakan. Memakai helm saja jika tidak dibiasakan akan canggung , panas, gatal.


Demikian juga disiplin juga demikian, tanpa latihan takkan berhasil. Jadi apapun bentuk kegiatan baik harus di mulai sejak kecil agar mudah melatihnya dan agar memuaskan hasilnya. Disiplin merupakan masalah bagi negeri ini. Karena tidak disiplin kita membuang sampah di sungai. Karena tidak disiplin kita menerobos lampu merah yang rawan mengakibatkan kecelakaan.

Dengan menegakan disiplin hidup kita akan lebih teratur. Semua akan berjalan sesuai dengan seharusnya dan berakibat baik
.

Selamat Ulang Tahun Guru


Tanggal 25 Nopember menjadi hari yang membanggakan bagi guru di seluruh Indonesia. Karena melalui hari guru ini kita sejenak di ajak mengingat jasa dan kehidupan guru-guru kita. Guru adalah orang-orang yang sangat berjasa bagi kehidupan kita. Mereka yang diawal hidup kita memperkenalkan ilmu dan pengetahuan. Dengan sabar mengajar kita dari mulai mengenal huruf, dengan telaten mengajar kita mengeja lalu membaca hingga lancar. Membaca menjadi jendela membuka ilmu pengetahuan kita, dengan membaca kita dapat paham dan dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk masa depan kita yang gemilang. Guru mengantarkan kita kegerbang kepintaran, mengantar kita ke gerbang sukses, mengantar kita kegerbang kekayaan. Kitapun bahagia telah memperoleh yang kita idam-idamkan kitapun sukses.

Tetapi pernah kita teringat kembali, mengenang kembali masa-masa sekolah kita. Bagaimana tingkah kita membuat pusing dan marah guru kita, selalu berulah memusingkan kepala. Tak heran jika guru marah karena kenakalan kita tak heran jika kita menerima jeweran sebagai penghenti kebandelan kita. Kita tidak marah karena itu hukuman wajar atas ulah kita. Mungkin telah habis kesabarannya melihat kebengalan kita.

Tetapi yang masih miris adalah melihat kehidupan guru-guru kita terutama guru honorer dan swasta di sekolah kecil dan terpencil. Disaat buruh pabrik menuntut upah layak hingga jumlah dua jutaan sampai menggelar demo dan pemogokan, guru masih hening dan membisu. Seharusnya nasib mereka juga harus di perhatikan. Masih banyak guru menerima gaji hanya 200 ribu, 300 ribuan bagaimana mereka akan tenang bekerja gaji yang diperoleh hanya cukup untuk beli baju dan uang transport sedangkan makan berasal dari Allah Swt yang Maha Pemurah itu. Bagaimana kita mengharapkan kualitas terbaik jika keadaannya seperti ini? Guru bukan robot, mereka butuh uang untuk makan, untuk mengurus rumah tangga , untuk biaya pendidikan anak.

Kadang kita hanya pandai mencemooh guru nakal tetapi kadang tidak memanusiakan guru. Ingatlah hanya dengan keiklasan dan pengabdian tulusnya kita dapat menyerap ilmu yang diajarkan. Tanpa itu kecerdasan yang kita cari takkan kita dapat. Mulailah kita peka terhadap guru-guru PAUD dan SD swasta yang biasanya swadaya yang menampung anak didik menengah kebawah. Pemerintah juga harus lebih peduli dalam hal ini jika ingin bangsa ini unggul dan maju. Utamakanlah mereka dan perhatikan dengan serius nasib kita. Uang yang dikorupsi triliunan rupiah itu sudah sangat mencukupi jika untuk membantu kehidupan mereka. Jangan hanya bermewah-mewahan saja kerja petinggi kita, yang hanya pamer hasil korupsi.

Selamat Hari Guru para guruku semua. Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa. Semoga pemerintah merasa terketuk hatinya agar memperhatikan nasibmu.






27 Nopember 2013 Dokter Demo Pasien Sengsara

Ternyata fenomena kini tidak hanya melanda buruh dan mahasiswa saja terbukti kaum intelektual yang mengatas namakan anti kriminalisai profesi profesi dokter mengadakan demo. Tentu saja aksi ini berdampak buruk pada rumah sakit di sejumlah wilayah di negeri ini. Aksi ini dipicu dengan putusan pengadilan terhadap dokter Ayu yang harus masuk bui atas tuduhan malpraktek sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.


Aksi ini mengagetkan dan mengganggu pelayanan publik di sejumlah rumah sakit. Diluar benar atau salah putusan Mahkamah Agung tersebut aksi dokter ini seperti frustasi dengan hukum yang berlaku di negeri ini yang sudah tak berwibawa lagi dan kurang dapat dipercaya.

Jiwa Wirausaha Membangkitkan Ekonomi


Di era modern ini tuntutan hidup semakin tinggi sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang dibutuhkan tersebut dari mana datangnya? Ya datang dari hasil jerih payah usaha atau dari gaji hasil peras keringat banting tulang.

Masalahnya kadang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji layak tidak mudah. Selain kita harus mempunyai keahlian, sekolah tinggi semua juga butuh biaya yang besar. Kadang-kadang setelah itu terpenuhi kita masih. Butuh uang untuk suap untuk mencari kerja yang "enak" tersebut. Jika memang berasal dari keluarga kaya dan berada tak masalah sih. Era kini memang memusingkan karena untuk masuk PNS , Polri, TNI kadang kita harus mengeluarkan uang puluhan juta bahkan ratusan juta walaupun panitia memberitahukan bahwa dalam proses seleksi tidak di pungut bayaran tetapi kenyataannya hanya isapan jempol saja makanya jangan heran generasi yang lahir generasi koruptor karena dia harus membalikan modal lagi. Mungkin KPK perlu turun juga memeriksa panitia penerimaan PNS, polri dan pegawai BUMN lainnya agar benar-benar bersih, karena kasihan ribuan pelamar jadi korban kecurangannya.
Makanya mungkin anak-anak kalangan menengah kebawah banyak memilih sekolah kejuruan memilih SMK karena lebih banyak peluang mendapatkan pekerjaan dan keterampilan, mereka berharap dapat terserap lapangan kerja seperti pabrik yang jauh dari suap dan korupsi. Tetapi di pabrikpun ada masalah yang akan menyambutnya, karena di pabrikpun upahnya belum memenuhi standar hidup layak apalagi bila ikut kerja harian lepas atau outsoursing lebih parah lagi keadaannya.

Bagi yang mempunyai jiwa mandiri akan sangat baik bila bisa membuka usaha sendiri alias wirausaha. Contohnya buka bengkel sepeda motor, warung bakso, dagang dan lain-lain. Yang penting bisa menghasilkan duit dan halal. Tetapi bagi yang ekstrim mungkin akan mengambil jalan pintas yang tidak di ridhoi Tuhan mencuri, menjadi perampok atau mungkin menjual diri demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini juga berjiwa wirausaha tetapi dunia hitam yang dipilih.

Sekarang ini pemerintah semestinya memperbaiki dan koreksi diri. Mulailah menjadi pejabat yang bisa di teladani bukan hanya memerintah. Jika menyuruh memakai produk dalam negeri pejabat dulu yang memakainya karena rakyat kecil pasti memakai produk dalam negeri karena itulah yang terjangkau baginya. Dengan cinta menggunakan produk dalam negeri berarti mencintai bangsa ini yang akan meningkatkan patriotisme dan kemandirian bangsa. Gemar menggunakan produk dalam negeri juga akan meningkatkan pangsa pasar produk lokal sehingga semangat usaha para wirausaha lokal akan meningkat karena produknya di serap konsumen.

Mungkin kita perlu meniru India yang bangga menggunakan produk dalam negeri. Lihatlah merk produk India sepeda motor Bajaj dan merk mobil Tata sudah mendunia. Ini efek dari cinta produk lokal sehingga produknya berkembang dan mendunia. Kapankah produk kita mendunia?





Ada Apa Nih Kok Kacau Semua?


Berkendara di jalan raya kayaknya sudah jadi kebutuhan manusia modern. Berkembangnya teknologi transportasi menyebabkan dinamika dan mobilitas manusia semakin tinggi. Jarak suatu tempat jadi lebih dekat seperti tiada pembatasnya.

Namun semua itu memerlukan konsekuensi dan kesungguhan untuk mengawasi kelancaran jalannya berbagai moda transportasi, ketika semuanya memerlukan pengawasan dari pemerintah. Kebutuhan akan transfortasi seringkali menyebabkan terabaikannya faktor keselamatan kendaraan.

Kendaraan tak layak jalan masih leluasa mengangkut penumpang. Dengan berbagai sebab ini masih dapat terjadi . Mulai dari terbatasnya dana untuk pengadaan dan penambahan armada. Mahalnya harga sarana transfortasi hingga lemahnya pengawasan di lapangan. Kendaraan yang telah uzurpun masih berjalan, belum ada batasan afkir mobil. Biasanya pengawasan tegas di terapkan apabila telah memakan korban yang seharus dapat dicegah bila kita lebih peka dan disiplin.

Dari mulai mulai truk dan trailer yang potensi kecelakaan merenggut nyawa besar seolah perhatian pemerintah kurang serius. Masih banyak terlihat trailer tidak memiliki lampu di gandengan belakangnya. Masih banyak pemeliharaan armadanya masih compang camping. Kekuatan mesin juga kadang terabaikan. Tidak sedikit armada bis yang hanya bagus cat luarnya tetapi kondisi mesinnya memprihatinkan maka ketika melewati jalan mendaki menjadi saat menakutkan. Belum lagi perilaku ugal-ugalan pengemudi truk , trailer dan mobil tangki yang tak memperdulikan pemakai jalan lain menjadikan keselamatan pemakai jalan lain terabaikan. Padahal hak sesama pemakai jalan lain sama. Masih ada lagi memarkirkan kendaraan di jalan seenaknya atau angkot yang menaikan dan menurunkan penumpang sesukannya sehingga membahayakan pengendara lain dan memacetkan jalan. Ironinya jika ditegur akan marah dan membanggakan organisasi atau profesi yang dijalaninya , contohnya: kami kan angkot tidak ada masalah itu.

Jadi kalau terjadi dilapangan angkot berhenti sembarangan saat menaik dan menurunkan penumpang, truk dan trailer dan mobil tangki tak terawat dan tak punya lampu sinyal serta rem blong dan pengendara lain kebut-kebutan di jalan raya tanpa ada sanksi yang tegas apa yang akan terjadi? Pada semua pengguna jalan sudah saatnya menyadari betapa pentingnya mentaati rambu-rambu lalu lintas untuk kelancaran semua pemakai jalan. Rambu-rambu itu bukan hiasan jalan semata tetapi aturan yang harus ditaati. 

Juga bagi aparat dan dinas yang terkait di jalan raya jangan hanya pandainya menindak pelanggar rambu lalu lintas. Kadang kala sepeda motor polisinya dan tentaranya juga yang tak meaati aturan lalu lintas, jangan mentang-mentang pakaian dinas atau pejabat bisa seenaknya saja? Sudah tak zamannya. Seharusnya aparatur negara jadi contoh bukan jadi biang onar. Susahnya negeri ini karena warganya semua minta di hargai kekuasaanya bukannya dengan kekuasaanya mengayomi rakyatnya, makanya tak heran rakyat muak dengan kebijakan pemerintah yang seenaknya sendiri. Wong yang buat aturan tak pernah merasakan susahnya jadi rakyat kecil. Bener-bener kacau jadinya.




Selamat Jalan Ibu

Ibu memang merupakan inspirator ulung bagi siapapun di dunia ini. Tak peduli dari sisi latar belakang manapun kita. Tak peduli apapun pendidikannya ibu sering menjadi kreator anak sukses. Peranannya tak terlihat tetapi sering jadi motivator kesuksesan karir dan kehidupan anaknya.

Kala sang anak galau maka ibu adalah tempat mengadu yang terbaik. Dengan sabar memberikan bimbingan pada anaknya. Kala sang ibu galau akan Bahagia melihat anak gembira. Tak pernah mengharap balasan anak, tak pernah menampakan susah pada anaknya. Yang diharapkan hanya kebahagian anak.

Walau renta semangatmu tetap menyala. Hingga sakitpun engkau tetap tersenyum, tetap semangat. Tak dapat kubalas jasa-jasamu ibu, tak sanggup ku mengenang kebaikanmu. Tak berlalu walau terabaikan anakmu.

Kini di akhir hidupmu ku masih belum dapat membalas jasamu. Sampai menghembuskan nafas terakhirmu engkau tetap tersenyum. Selamat jalan ibuku tercinta. Selamat jalan mamakku. Hanya seuntai doa anak yang mencoba berbakti terhatur padamu ya Allah.

Ya Allah ampunilah dosa-dosa ibuku. Ampunilah dosanya dan sayangilah seperti mereka merawatku di waktu kecil. Jauhkanlah dari siksa kuburmu ya Allah, jauhkanlah siksa api neraka. Tempatkan ayah ibuku disisimu yang paling tinggi.

Hanya seuntai doa yang tersanjung moga engkau bahagia dan sejahtera di sisiNya. Amin ya rabbal alamin. Teriring salamku Selamat Jalan Ibu.


Palang Kereta Api Yang Rawan


Pemandangan menunggu kereta api lewat menjadi pemandangan rutin di palang kereta api. Ada perasaan tak sabar kadang menghinggapi kita yang antre apalagi terasa seperti mengantri BLSM. Tapi memang ketika kita menunggu di pintu palang kereta api tidak ada standar waktu yang di gunakan sebelum kereta api lewat entah itu 5 menit, 7 menit atau 2 menit atau memang belum ada Standar Operasi (SOP) baku yang seharusnya berapa menit palang pintu tersebut di tutup.

Tetapi sepertinya PT. Kereta Api harus lebih serius membenahi pintu kereta api karena menyangkut nyawa dan biaya yang dikeluarkan BBM kenderaan yang antre dipintu.



Mandi Pantai Pondok Permai


Liburan memang biasanya menjadi ajang kumpul bareng keluarga. Ada banyak cara di lakukan untuk bersilahturahmi dari mulai acara arisan, saling kunjung hingga pergi sekedar jalan-jalan atau rekreasi bareng ke suatu tempat yang biaya terjangkau kantong kita sekeluarga.

Nah kebetulan liburan 17 Agustus kami sekeluarga pergi ke pemandian di wilayah desa Pantai Cermin kabupaten Serdang Bedagei (Sergai). Disana ternyata tersedia beberapa pantai antara lain:

1. Pantai 88
2. Pantai Gudang Garam
3. Pantai Theme Park
4. Pantai Pondok Permai
5. Pantai Permai Indah

Dan mungkin ada pantai lain yang tidak diketahui penulis

Kebetulan atas rekomendasi teman kami pilih pantai Pondok Permai. Setelah meluncur 1 jam dari Titipapan Medan Deli kami tiba di pertigaan rumah makan Simpang Tiga belok kiri dimana lokasi berada. Kami masuk di gerbangnya cukup tertib harga tiket masuk dewasa 12 ribu padahal hari biasa hanya 5 ribu perak tambah retribusi 3 ribu perak perkepala dan parkir mobil 5 ribu perak. Setelah masuk lokasi jam 1 siang ternyata pengunjung sudah padat. Ketika kunjungan pertama beberapa bulan lalu kami dapat lokasi yang strategis dekat pantai dan dekat restoran lautnya tetapi kali ini dengan susah payah mendapatkan pondok sewaan seharga 60 ribu perak bermerek A 15 dekat menara pemantauan. 

Kamipun mulai menggelar barang bawaan dan sewa ban seharga goceng sambil menikmati segarnya jambu air seharga delapan belas ribu rupiah di pinggir jalan menuju lokasi. Ternyata pantai dekat menara pemantau dangkal hanya sedalam dengkul orang dewasa , cocok memang dengan anak-anak berenang yang banyak ikut. Ada juga banana boat dengan tarif 30-35 ribu perorang sekali naik, ada juga boat yang siap mengantarkan kita keliling disekitar lokasi pantai. Mengenai kamar mandi tak perlu di khawatirkan, disini banyak kamar mandi dan toilet seolah pengelolanya telah siap menampung membanjirnya pengunjung. Aneka makanan dan minuman banyak tersedia disini mulai asongan sampai warungan.

Oh ya untuk tempat sholat mushollah juga tersedia, bagi suka musik live panggung hiburan juga tersedia hanya saja di dominasi etnik Tionghoa. Petugas-petugasnya juga tertib jadi kita merasa nyaman.
Setelah puas mandi dan berendam kami pun pulang menjelang senja. Disini jalan menuju keluar lokasi juga bagus, sepertinya pemkab Sergai serius mendukung lokasi ini karena jalanan sekitar lokasi bagus.
Demikianlah berbagi pengalaman ini walaupun dengan biaya yang kecil tapi dapat memuaskan keluarga. Jadi berwisata tidak harus mahal ya. Jalan ke Pantai Pondok Permai bisa jadi pilihan wisata keluarga.






Indahnya Takuban Perahu


Bulan Mei lalu saya berkesempatan ikut dinas ke Bandung, agendanya rapat dinas di hotel Pre Angger di jalan Asia Afrika Bandung. Kami tiba dari Medan pukul 15.30 langsung di jemput bus ke hotel. Usai makan malam rapat dimulai pukul 20.00 wib dan yang terjadi rapat berjalan a lot dan selesai pukul 01.00 wib dini hari. Ini badan rasanya pegal semua, karena tadi berangkat langsung dari kerjaan.

Esok pagi usai sarapan bersama rombongan sekitar pukul 9.00 wib bus meluncur ke arah lembang menuju takuban perahu, dingin sekali hawanya. Sekitar 2 jam setengah setelah merangkak bus tiba di terminal Takuban Perahu disini kabut dingin bercampur menyengat aroma belerang menyambut kami.

Kami pun menaiki puncak dengan microbus dan dalam 20 menit sampai di puncak Takuban Perahu yang dan berkabut serta indah ini. Subhanallah sungguh indah kawah ini. Kawah yang dipenuhi aroma belerang ini seolah menyapa kami. Setelah puas menikmati pemandangan dan minum bajigur kaki lima di lereng gunung kami kembali ke kota Bandung dan singgah makan di rumah makan Sapu Lidi yang bernuansa pedesaan tersebut . Rasanya lumayan terutama sayur asamnya. Setelah kenyang kembali dengan bus dan saya tertidur. Capek bener bok.

Senja Awal Ramadhan Yang Dinanti


Dengan bergeraknya perlahan-lahan ke penghujung bulan Sya'ban berarti telah diambang bulan Ramadhan harus kita sambut gembira. Senja akhir Sya'ban menandai memasuki bulan Ramadhan bulan berkah yang ditunggu dan disambut gembira orang-orang mukmin di seantro jagad ini.

Bagaimana perasaan hati kita menyambut Ramadhan bisa menjadi pertanda tingkat keimanan kita. Jika kita gembira menyambut Ramadhan karena iman dan taqwa dan mengisi Ramadhan dengan ibadah maka beruntunglah golongan ini karena Allah Swt mengharamkan api neraka atasnya.

Ada pula yang senang menyambut Ramadhan dengan gembira karena semata-mata akan mendapat THR merugilah golongan ini karena masih hanya mengejar amal dunia semata, maka perlu tobat dan perbanyak mengaji pada orang alim, jangan malu dan jangan terlalu hitung-hitungan untuk ibadah, Allah Swt saja tak pernah menghitung rezeki yang di berikan pada manusia. Ada firmanNya yang menyatakan jika kita menghitung nikmat yang diberikan pada manusia , kita tak sanggup menghitungnya walau air laut jadi tintanya karena sudah terlalu banyak nikmat yang kita peroleh tetapi kita sering melupakannya.

Nah yang paling celaka jika kita sedih menyambut Ramadhan karena akan merasa terkekang dan terganggu hidupnya. Inilah golongan yang masih tipis iman kita. Kita harus cepat menyadari dan belajar sebelum ajal menjelang. Karena biasanya kita tak mengerti karena tak paham jadi harus banyak belajar pada orang-orang alim dan ustadz , belajar itu nilainya ibadah lho.

Jadi mumpung Ramadhan masih diambang mari kita sucikan niat dan memohon padaNya agar diberikan kekuatan menjalani ibadah bulan Ramadhan. Amin